TEGAL, Di tengah masa pandemi yang belum kunjung selesai, Lembaga Pengembangan Bahasa dan Pengembangan Akademik (LPBPA) Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal mengadakan Lomba Esai Nasional.
Lomba tersebut mengambil tema “Literasi Berbahasa Indonesia Pada Era Pandemi Covid-19” Antusiasme lomba ini terasa sejak pertama kali diumumkan. Terbukti dari 01-20 Desember, 200 (dua ratus) siswa SMA Negeri dan Swasta dari daerah mendaftarkan diri.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja LPBPA tahun akademik 2020-2021 yang berorientasi ikut serta membangun dunia pendidikan melalui kompetisi essay di tengah pandemi.
“Ide dasarnya tetap menjaga semangat siswa untuk tetap belajar di tengah pandemi. Outputnya mendapatkan karya-karya origin dari siswa untuk diterbitkan oleh LPBPA”, terang Pindha Kaptiningrum selaku Kepala LPBPA.
Karenanya untuk membiasakan diri berpikir dan menghasilkan karya literasi yang origin, dalam tahap penilaian essay, dewan juri menggunakan aplikasi turniti untuk mengecek kadar similarity naskah yang masuk.
“Ketentuannya, jika similarity di atas 30%, naskah tidak dapat mengikuti proses penilaian berikutnya. Ini kita sebut seleksi tahap pertama’, jelas Itmam Aulia Rahman selaku Dewan Juri.
Dari 200 pendaftar, 54 naskah essay dinyatakan lolos seleksi tahap pertama dan ditetapkan sebagai nominator.
Tahap kedua adalah dengan rangkingisasi prosentase similarty dari yang paling mendekati ambang batas 30% hingga yang paling sedikit prosentasenya.
Pada tahap ini unsur Keatraktifan Judul, Format Penulisan , Tata Bahasa dan Sistematika Penulisan, Rasionalitas Ide dan Inovasi, Dasar Teori dan Kemampuan Argumentasi, Ketajaman Analisis Permasalahan, Manfaat dan Urgensi Permasalahan, serta Format Penulisan menjadi rujukan penilaian.
Ada 10 peserta yang lolos dalam tahap ini untuk melanjutkan penilaian berikutnya, presentasi. Kesepuluh peserta tersebut adalah Haikal Faqih SMA 1 Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur, Alvinaya Crisane Azzahrah SMA Negeri 3 Slawi, Bennedictus Iskandar SMA Kolese Kanisius Jakarta, Ulfa Zakiyah MAN 2 Blitar, Wafiq Allifa Qurrotal Aini SMA Negeri 1 Purwareja Klampok Banjarnegara, Farid Maulana SMA Hidayatut Thullab Sampang Jawa Timur, M. Laelan Najikh MAN Kota Tegal, Yafi Elian Permana SMA Islam Sabilillah Malang, Mutiara Fitra Elbani SMAN 1 Purwareja Klampok Banjarnegara, Putu Sukrayanti SMA Negeri Bali Mandara.
Presentasi sepuluh besar yang dilaksanakan pada 11 Januari 2021 menggunakan platform zoom dengan dewan juri Zaki Mubarok dan Itmam Aulia Rahman berlangsung dinamis.
Dengan memperhatikan aspek Tata Bahasa dan Sistematika Penulisan, Rasionalitas Ide dan Inovasi, Dasar Teori dan Kemampuan Argumentasi, Ketajaman Analisis Permasalahan , Manfaat dan Urgensi Permasalahan dalam presentasi tersebut ditentukan tiga besar presenter.
Mereka adalah Yafi Elian Permana dari SMA Islam Sabilillah Malang dengan esai berjudul Moral Speak Apps: Aplikasi yang Dapat Mengontrol dan Mengawasi Perkataan Kotor Anak Saat Menggunakan Gawai Demi Menciptkan Lingkungan Berbahasa Indonesia Yang Baik sebagai juara pertama.
Juara kedua, M. Laelan Najikh dari MAN Kota Tegal dengan judul esai Bahaya Plagiasi Sebagai Jalan Pintas Siswa dalam Memenuhi Tugas Berliterasi pada Masa Pandemi. Juara Ketiga, Bennedictus Iskandar dari SMA Kolese Kanisius Jakarta dengan judul esai Melestarikan Literasi Budaya dan Kewarganegaraan Indonesia.
Proses penjurian yang berlapis dan ketat ini menurut Itmam sebagai upaya membiasakan diri, membentuk habitus untuk jujur sejak dalam pikiran.
“Tentu keseriusan ini adalah ikhtiar kami menciptakan karakter penulis yang jujur”, jelasnya.
Sebagai apresiasi, LPBPA IBN memberikan E-Sertifikat dan hadiah Rp. 1.000.000 untuk juara pertama, E-Sertifikat dan hadiah Rp. 750.000 bagi juara kedua dan E-Sertifikat beserta hadiah Rp. 500.000 bagi juara ketiga. Sedang bagi terbaik keempat hingga kesepuluh mendapatkan E-Sertifikat beserta Kuota Internet.
Menurut Pindha, uang tersebut tidak sepadan dengan usaha peserta yang serius mengikuti lomba ini, tapi ini sebagai apresiasi kepada para presenter.
“Semoga mereka terus rajin menulis dan mengahasilkan gagasan yg bermanfaat untuk masyarakat”, pungkas Pindha.
Penulis : PTKIS
Editor : Kopertais 10